INI DIA WISATA SEJARAH DI KOTA SEMARANG YANG WAJIB KAMU KUNJUNGI!

1. Tugu Muda
Tugu Muda berlokasi Jl. Pandanaran, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tugu Muda yang ditetapkan sebagai cagar budaya nasional ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Monumen Tugu Muda dibangun untuk mengenang gugurnya pemuda dalam peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang yang terjadi pada 15 Oktober 1945. Bentuk struktur bangunan dari tugu muda memiliki arti tersendiri. Dengan memiliki 3 struktur utama yaitu landasan, badan, dan kepala, dimana pada bagian kaki atau landasannya terdapat hiasan relief Tugu Muda yang memiliki cerita tersendiri. Monumen Tugu Muda ini bisa dijadikan spot foto yang ciamik, karena dihiasi taman yang cantik, dengan berbagai bunga warna-warni di sekelilingnya. View di malam hari nggak kalah epic, dimana Tugu Muda Semarang akan dihiasi lampu yang dapat mempercantik suasana. Monumen Tugu Muda buka 24 jam setiap hari Senin - Jumat. Dengan Tiket masuk gratis karena merupakan fasilitas publik.
2. Lawang Sewu
Lawang Sewu beralamat di Jl. Pemuda No.160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah yang terkenal di Kota Semarang yang dibangun pada tahun 1904. karena jumlah pintunya yang sangat banyak, maka masyarakat menyebutnya "Lawang Sewu" dalam Bahasa Indonesia berarti "Seribu Pintu". Bangunan Lawang Sewu dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Selain desain bangunanya yang unik, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api. Saat ini, Lawang Sewu menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia, proses pemugaran bangunan Lawang Sewu, dan ada perpustakaan yang berisi koleksi buku tentang perkeretaapian. Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
3. Museum Kota Lama Semarang
Museum Kota Lama Semarang berlokasi di Jl. Cendrawasih No.1a, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Museum Kota Lama Semarang yang terletak di tengah-tengah jalan ini berdiri di atas lokasi yang dulunya merupakan air mancur Bundara Bubakan Semarang. Tempat wisata ini menampilakan sejarah Kota Semarang mulai tahun 1547 saat kota tersebut berdiri, khususnya perkembangan dan pertumbuhan kota ini. Keberadaan Museum Kota Lama disebut sebagai museum berteknologi imersif. Artinya, teknologi tersebut dapat membawa pengunjung seolah masuk ke dalam dunia nyata dan digital, dimana mereka akan merasakan secara langsung sejarah Kota Semarang. Koleksi yang ditampilkan dalam museum ini, seperti peninggalan artefak kuno. Salah satunya kereta api Dupo yang hingga saat ini situs aslinya masih ada. Pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk ke museum kota lama. Tapi, pengunjung perlu mendaftarkan diri di aplikasi Lunpia yang dapat diunduh pada Playstore maupun Appstore.
4. Museum Rekor Dunia Indonesia
Museum Rekor Dunia- Indonesia beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No.275, Srondol Kulon, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263. Sejak didirikan pada 27 Januari 1990 oleh Jaya Suprana, museum ini sudah mengoleksi lebih dari 1.300 rekor (hingga tahun 2010). Pada awal berdirinya, museum ini bernama Museum Rekor Indonesia. Namun bersamaan dengan peresmian galeri Muri di kawasan wisata Candi Borobudur pada April 2005, dilakukan perubahan kepanjangan dari MURI yang semula Museum Rekor Indonesia menjadi Museum Rekor Dunia Indonesia. Mempunyai luas sekitar 600 m2, MURI menyimpan berderet koleksi foto rekor nasional dan dunia yang tertata rapi dan bersih. Satu yang unik, ada beberapa benda hasil rekor yang dipamerkan, seperti rekor ukiran terkecil menggunakan sebatang korek api, buku tertebal, seni merangkai kaca menjadi replika Candi Borobudur, dan kain terpanjang berisi rumus-rumus matematika. Semua koleksi ini tersimpan dan terawat dengan baik di dalam etalase-etalase. Museum Rekor Dunia Indonesia dibuka setiap Senin sampai Jum’at mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, tapi museum ini tutup pada hari-hari libur nasional.
5. Sam Poo Kong
Sam Poo Kong beralamat di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50148. Kelenteng Gedung Kuno Sam Poo Kong adalah bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho, yang juga dikenal dengan nama Sam Poo . Tidak semua anak buah kapal beragama Islam. Kompleks Sam Poo Kong berada di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukannya tulisan berbunyi "Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".Kelenteng ini disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan gua batu besar yang berada di sebuah bukit batu. Untuk mengenang Cheng Ho, masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa membangun sebuah kelenteng. Sekarang tempat ini dijadikan tempat peringatan dan pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakkan sebuah altar serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Meskipun Laksamana Cheng Ho adalah seorang Muslim, tetapi masyarakat menganggapnya sebagai dewa.
6. Candi Gedong Songo
Kompleks Percandian Gedong Songo terletak di kaki Gunung Ungaran, pada ketinggian antara 1200 - 1400 m di atas permukaan laut, Kecamatan Bandungan dan Sumowono, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kompleks candi ini dibangun berderet dari bawah hingga puncak perbukitan di lereng Gunung Ungaran. Hal ini menunjukkan karakter Candi Gedong Songo yang sangat spesifik yaitu sebuah perpaduan antara dua religi yang bersifat lokal dan global. Ciri khas candi-candi Gedong Songo juga ditunjukkan dengan posisi candi yang berderet dari bawah hingga atas. Seluruh bangunan candi pada Kompleks Percandian Gedong Songo didirikan di puncak bukit yang berbeda. Pola keletakan pada lansekap seperti ini bisa dikaitkan dengan konsep Triloka dalam tradisi Hindu. Meskipun nama Gedong Songo secara leksikal berarti "sembilan candi", namun saat ini hanya terdapat lima kelompok candi yang masih utuh. Kelima kelompok candi tersebut letaknya tersebar, dimulai dari Candi Gedong I yang terletak paling bawah hingga Candi Gedong V yang terletak paling atas.
7. Museum Perjuangan Mandala Bhakti
Museum Perjuangan Mandala Bakti berlokasi di depan Tugu Muda Semarang, tepatnya di Jl. Soegijapranata No.1, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Museum ini berisi koleksi sejarah tentang data, dokumentasi, dan persenjataan TNI baik yang tradisional maupun modern. Museum yang diresmikan pada tanggal 1 Maret 1985 oleh Mayor Jenderal Soegiarto ini juga menyimpan seragam yang digunakan oleh para TNI saat peperangan, kendaraan perang, dan lukisan-lukisan Pangeran Diponegoro.
8. Benteng Pandem Ambarawa
Benteng Pendem Ambarawa beralamat di Bugisari, Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Benteng yang dibangun pada tahun 1834 dan selesai 1845 ini menjadi saksi bisu betapa Ambarawa dulunya dijadikan basis militer, pertahanan, logistik, atau sekadar kota penghubung bagi kepentingan Belanda. Secara umum, bangunan Benteng Pendem Ambawara berbentuk bujur sangkar dan lingkungan sekitarnya berupa persawahan. Selain itu, bangunan Benteng Pendem Ambawara memiliki banyak jendela dan tidak dilengkapi dengan bastion, karena fungsinya memang untuk barak militer dan gudang logistik, bukan sebagai benteng pertahanan. Saat ini, beberapa bagian bangunan masih dalam kondisi seperti aslinya, sementara pada beberapa bagian lainnya telah mengalami perubahan, baik disesuaikan dengan fungsi maupun karena pengaruh alam.
9. Museum Kereta Api Ambarawa
Kereta api ambarawa ini terletak di Jl. Stasiun No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50614. Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sudah dialihfungsikan menjadi sebuah museum serta merupakan museum perkeretaapian pertama di Indonesia. Museum ini memiliki koleksi kereta api yang pernah berjaya pada zamannya.Jam operasional tempat wisata ini pada pukul 08.00 -16.00 di setiap harinya. Wisatawan dapat berkunjung setiap hari baik hari biasa maupun akhir pekan.Wisatawan yang datang kesini bisa banyak belajar sejarah perkeretaapian. Terutama bagi yang menyukai moda transportasi kereta pasti akan menyenangkan. Beberapa aktivitas wisata menarik yang tersedia yaitu wisata edukasi kereta api, koleksi lokomotif uap, benda antik perkeretaapian, tour ambarawa-bendono, spot foto klasik, belanja souvenir.
10. Pagoda Avalokitesvara
Pagoda Avalokitesvara berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50265. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong Semarang ini memiliki tinggi 45 meter yang terdiri dari 7 tingkat seperti Pagoda pada umumnya. Tiap tingkat memiliki empat buah patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru. Pagoda Avalokitesvara mempunyai 2 bangunan utama, yaitu Pagoda Avalokitesvara dan Vihara Dhammasala yang dibangun pada tahun 1955. Selain itu, dalam kompleks Vihara Buddhagaya Watugong terdapat pula Monumen Watugong, patung Dewi Kwan Im, patung Buddha di bawah pohon Bodhi yang terletak di pelataran vihara, patung Buddha tidur berwarna coklat dengan pakaian dan tubuh berwarna emas di sebelah kiri pagoda, serta kolam teratai di sekitar pagoda.
Referensi Sumber :
https://www.oyorooms.com/travel-guide/id/wisata-sejarah-di-semarang/
https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/07/103900278/10-wisata-sejarah-di-kota-semarang?page=all
https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/sejarah-singkat-lawang-sewu-exp-c1c2